Peneliti keamanan mengingatkan bahwa telepon satelit yang digunakan oleh beberapa institusi untuk melakukan pembicaraan darurat mudah disadap dan dapat diuraikan.
Akademisi dari Jerman mengatakan telah memecahkan dua sistem enkripsi yang digunakan untuk melindungi sinyal telepon satelit. Dengan telepon satelit setiap orang dengan peralatan chip komputer dan radio dapat berbicara diam-diam pada panggilan pada seluruh benua. Ratusan ribu pengguna satelit telepon diperkirakan dapat terpengaruh.
"Kami mampu sepenuhnya membalikkan bangunan algoritma enkripsi yang digunakan," kata Benedikt Driessen dan Ralf Hund dari Universitas Bochum, dalam laman Telegraph, Jumat 3 febuari 2012. Mereka mengumumkan laporan yang bertitel "Don't Trust Satellite Phones".
Algoritma enkripsi dikenal sebagai GMR-1 dan GMR-2, dan standar yang digunakan oleh operator telepon satelit, termasuk Inmarsat dan Thuraya, operator yang memimpin sektor ini. Teknologi mereka secara luas digunakan di Timur tengah dan Afrika, termasuk untuk aplikasi beberapa militer.
Kepada Telegraph, Driessen mengatakan bahwa peralatan dan software yang dibutuhkan untuk mencegat dan mendekripsi panggilan telepon satelit dari ratusan ribu pengguna akan dihargai sedikitnya US$2.000. Sistem pertunjukannya mengambil setengah jam dari uraian panggilan, namun kekuatan komputer akan memungkinkan pembicaraan diam-diam dalam waktu yang nyata.
Dengan publikasi detail bagaimana untuk mengakhiri enkripsi, para peneliti berharap untuk mendorong ETSI, organisasi yang mengatur standar untuk menciptakan algoritma yang kuat. Sebuah masalah utama dengan GMR-1 dan GMR-2, lanjut Driessen, bahwa detail keduanya terjaga kerahasiannya sehingga para ahli sekuriti tidak mampu mengujinya.
"Ini sebenarnya sudah terjadi pada telepon mobile setelah enkripsi mereka menunjukkan kelemahan," kata Driessen. "Mereka kini mengungkapkan algoritma enkripsi daripada menjaga rahasia mereka, jadi mereka dapat diuji. Ini tidak terjadi pada telepon satelit," tambahnya.
Sebagai sebuah hasil, organisasi sensitif menyebarkan lapisan tambahan dari software chip dalam telepon satelit mereka. Para ahli telah lama menduga bahwa badan pemerintah berbicara diam-diam dan serangan gelap lainnya untuk mampu memonitor jaringan telepon satelit dalam skala luas, jadi menggunakan software enkripsi tambahan adalah cukup umum, namun bukan standar.
"Banyak badan pemerintah termasuk militer membuat komunikasi mereka melalui teknologi yang mereka miliki," kata Bjoern Rupp, Chief Executif GSMK Cryptophone, sebuah perusahaan enkripsi.
"Bagaimanapun mereka seringkali masih bergantung pada telepon satelit untuk komunikasi dengan lokal, kantor pusat, atau orang rumah," katanya.
"Dengan pengumuman ini, berarti telah menunjukkan bahwa handset satelit bangunan enkripsi pada panggilan sejauh ini tak aman, yang bisa menimbulkan ancaman yang cukup besar untuk angkatan bersenjata dan warga sipil," tutupnya. (umi)
Dikutip dari vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar